Kilas Balik 4 Revolusi Besar Dunia


Revolusi merupakan perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut pokok-pokok kehidupan masyarakat. Revolusi dapat direncanakan maupun tidak. Diantara beberapa revolusi besar dunia adalah Revolusi Amerika, Revolusi Cina, Revolusi Rusia dan Revolusi Indonesia.




Revolusi Amerika

Revolusi Amerika berlangsung dari tahun 1765 hingga 1783. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi revolusi ini, yaitu adanya paham kebebasan dalam politik dan perdagangan, munculnya berbagai macam pajak, dan peristiwa The Boston Tea Party.


Revolusi ini sering juga dikenal sebagai perang kemerdekaan Amerika melawan Inggris. Di tahun 1763, Inggris memenangkan perang melawan Perancis. Hasilnya, mereka memperoleh tanah dan koloni Perancis yang ada di Amerika. Ketika Inggris menguasai Amerika, paham kebebasan kaum koloni tersebut bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang merasa bahwa daerah koloni adalah tanah jajahan.


Pemerintah Inggris juga menganggap bahwa mereka berkuasa atas koloni di Amerika dan berhak memonopoli pasar. Tapi, kaum koloni menolak adanya peraturan monopoli tersebut dan menghendaki kebebasan dalam berdagang.


Revolusi Amerika memiliki dampaknya bagi dunia. Revolusi tersebut menjadi motivasi atau dorongan bagi bangsa lain dalam meraih kemerdekaan dan menentang penindasan dunia. Selain itu, Revolusi Amerika juga menyadarkan dunia bahwa konstitusi kerajaan dapat dilawan.

Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi revolusi Cina, yaitu:


  • pemerintahan Manchu telah mendapatkan pengecapan sebagai pemerintahan yang kolot.
  • Kekalahan cina dalam peperangan melawan Jepang.
  • Terjadinya korupsi dan pemborosan yang semakin meningkat, salah satunya di Istana Manchu.
  • Munculnya kaum Intelektual Cina, yang ingin menjatuhkan dinasti Manchu dengan paham-paham yang bersumber dari barat.
  • Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap dinasti Manchu.


Revolusi Rusia

Revolusi Rusia merupakan salah satu revolusi besar di dunia selain Revolusi Perancis dan Revolusi Amerika. Revolusi Rusia dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan rakyat terhadap pemimpin saat itu, yaitu Tsar Nicholas II. Tsar Nicholas II dikenal sebagai pemimpin yang reaksioner atau menolak adanya perubahan. Ia tidak memberikan hak politik bagi warga negaranya. Tsar Nicholas II membentuk Duma sebagai Dewan Perwakilan Rakyat, tapi aspirasi warga tidak pernah didengar.


Selain itu, pemerintah yang disusun oleh Tsar dinilai buruk karena ia hanya memilih orang yang disukai saja sebagai pegawai pemerintahan dan bukan karena kemampuannya. Di bawah kepemimpinan Tsar, perbedaan sosial saat itu sangatlah mencolok. Banyak rakyat yang tidak mendapatkan haknya dan ada pula yang diperlakukan sebagai budak.


Revolusi Rusia yang berlangsung di tahun 1917 terjadi sebanyak dua kali, yaitu di bulan Februari dan Oktober. Revolusi yang terjadi pada tanggal 23-27 Februari 1917 ini dimulai karena Tsar Nicholas II menindak tegas aksi protes yang berlangsung di St. Petersburg. Golongan menengah dan kaum proletar Bolshevik (radikal revolusioner atau komunis) yang tidak tinggal diam bekerja sama untuk menurunkan Tsar Nicholas II dari kursi pemerintahan. Aksi mereka berhasil dan dibentuklah Pemerintahan Sementara yang liberal dan dipimpin oleh Alexander Karensky.


Revolusi Indonesia

Revolusi Indonesia atau Revolusi Nasional Indonesia adalah sebuah konflik bersenjata dan pertentangan diplomasi antara Republik Indonesia yang baru lahir melawan Kerajaan Belanda yang dibantu oleh pihak Sekutu, diwakili oleh Inggris. Rangkaian peristiwa ini terjadi mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 hingga pengakuan kemerdekaan Indonesia oleh Kerajaan Belanda pada 29 Desember 1949.


Meskipun demikian, gerakan revolusi itu sendiri telah dimulai pada tahun 1908, yang saat ini diperingati sebagai tahun dimulainya kebangkitan nasional Indonesia.


Selama Revolusi Indonesia – sekitar empat tahun, beberapa peristiwa berdarah terjadi secara sporadis. Selain itu, terdapat pula pertikaian politik serta dua intervensi internasional. Dalam peristiwa ini, pasukan Belanda hanya mampu menguasai kota-kota besar di pulau Jawa dan Sumatra, tetapi gagal mengambil alih kendali di desa dan daerah pinggiran. Karena sengitnya perlawanan bersenjata serta perjuangan diplomatik, Belanda berhasil dibuat tertekan untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.


Revolusi ini berujung pada berakhirnya pemerintahan kolonial Hindia Belanda dan mengakibatkan perubahan struktur sosial di Indonesia; kekuasaan raja-raja mulai dikurangi atau dihilangkan.


Secara ekonomi, kondisi ekonomi Indonesia kala itu terpuruk. Ini ditandai dengan kurangnya bahan makanan ataupun bahan bakar.

No comments:

Pages