Barcelona tampil superior dalam empat pertemuan El Clásico musim 2024/2025, menorehkan kemenangan demi kemenangan atas rival abadi mereka, Real Madrid. Dominasi ini semakin ditegaskan dalam laga dramatis pekan ke-35 La Liga di Stadion Montjuïc, Minggu (11/5), di mana Blaugrana menang 4-3 dan semakin mendekatkan diri ke gelar juara.
Rentetan Kemenangan Barcelona atas Real Madrid
Barcelona di bawah kepemimpinan Hansi Flick menunjukkan performa luar biasa musim ini. Dalam empat pertemuan sepanjang musim, mereka selalu keluar sebagai pemenang:
-
Pekan ke-11 La Liga (27 Oktober 2024) – Barcelona menang telak 4-0 di Santiago Bernabéu lewat gol Robert Lewandowski (2), Lamine Yamal, dan Raphinha.
-
Final Supercopa de España (12 Januari 2025) – Blaugrana membantai Madrid 5-2 di Arab Saudi. Raphinha mencetak dua gol, disusul Lewandowski, Yamal, dan Balde.
-
Final Copa del Rey – Barcelona kembali unggul atas Madrid dalam laga final, mempertegas dominasi total mereka atas rival sekota.
-
Pekan ke-35 La Liga (11 Mei 2025) – Pertandingan paling dramatis terjadi di Montjuïc, di mana Barcelona bangkit dari ketertinggalan 0-2 untuk akhirnya menang 4-3.
El Clásico Terakhir: Drama Tujuh Gol di Montjuïc
Real Madrid tampil menggebrak lebih dulu di Montjuïc dengan dua gol cepat dari Kylian Mbappé. Namun, Barcelona membalikkan keadaan lewat gol Eric García, Lamine Yamal, dan dua gol Raphinha. Meski Mbappé mencetak hat-trick, itu belum cukup untuk menyelamatkan Madrid dari kekalahan.
Kemenangan ini membawa Barcelona unggul tujuh poin di klasemen La Liga dengan hanya tiga laga tersisa, praktis mengunci gelar juara musim ini.
Makna Kekalahan Beruntun Madrid
Kekalahan empat kali berturut-turut dari Barcelona musim ini menjadi tamparan keras bagi Real Madrid. Ada beberapa poin penting dari hasil ini:
Madrid tampak kesulitan menghadapi pressing tinggi dan pergerakan dinamis para pemain Barcelona. Lini pertahanan yang sering kehilangan konsentrasi menjadi titik lemah yang dieksploitasi lawan.
Hansi Flick membawa filosofi sepak bola menyerang yang efisien dan efektif. Perpaduan pemain muda seperti Yamal dan Pedri dengan senior seperti Lewandowski terbukti ampuh.
Kekalahan ini sekaligus menandai akhir perjalanan Carlo Ancelotti di Santiago Bernabéu. Manajemen Madrid dikabarkan telah menunjuk Xabi Alonso sebagai suksesor mulai musim depan.
Meski Kylian Mbappé menunjukkan kelasnya dengan mencetak lima gol dalam dua laga terakhir El Clásico, kurangnya dukungan dari lini tengah dan belakang membuat usaha tersebut sia-sia.
Menuju Babak Baru
Dengan Barcelona dipastikan meraih gelar domestik ganda dan mengungguli Madrid di semua kompetisi nasional, musim ini menjadi pengingat bahwa era dominasi tidak bisa diraih hanya dengan nama besar. Transformasi menyeluruh dibutuhkan Madrid untuk kembali bersaing, sementara Barcelona seakan menandai era baru kejayaan mereka bersama Flick.
0 Komentar